ما من نفس تبديه الاّ وله قدر فيك يمضيه
Tiada
satu nafaspun yang keluar dari diri manusia melainkan berasal dari
pemberian Alloh SWT bukan dari manusia itu sendiri. Dan dari tiap-tiap
nafas yang mengalir tersebut terdapat takdir / kepastian Alloh terhadap
diri kita, adakalanya berupa keta'atan, atau maksiyat, atau ni'mat atau
ujian.
Maka
setiap nafas yang terjadi pada diri manusia itu merupakan tempat/cawan
bagi takdir Alloh Yang Maha Haqq. Dan sepatutnya kita senantiasa
menjaga adab/tatakrama kepada-Nya.
Dan kiranya inilah makna ucapan para ulama :
الطرق الى الله بعدد أنفاس الخلق
Jalan kepada Alloh sebanyak hitungan nafas para makhluk.
Dan
bukankah tiada sesuatupun yang terjadi di dunia ini melainkan ada peran
serta Alloh di dalamnya, tidak terkecuali nafas kita. Dan manakala
nafas itu berlalu, maka saat itu juga waktu juga berlalu, dan umur kita
juga berlalu tanpa bisa kembali lagi ke zaman dahulu. Oleh karena itu
sayang sekali jika perbendaharaan yang tiada ternilaih ini dilewatkan
begitu saja tanpa membawa makna penghambaan diri kehadirat Alloh SWT.
Dari itulah beberapa thariqah mengajarkan kepada kita zikir hifzul anfas, yaitu zikir menjaga nafas kita agar tidak berlalu dengan sia-sia, antara lain dengan melafalkan kalimat هو (Hu/Dia) ketika menarik nafas dan melafalkan lafaz لله ketika melepaskan nafas (dan itu dilakukan dengan zikir sirr/tersembunyi
tidak terucap di lidah tetapi mengalir di dalam hati). Dan tentu saja
lebih sempurna jika dilakukan dibawah bimbingan seorang syaikh thariqah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar