Manakala
seorang salik berkeinginan untuk berhenti pada sesuatu yang telah
dibukakan untuk dirinya (dari beberapa ma’rifat), niscaya akan ada
seruan dari alam hakikat “Sesungguhnya yang engkau cari (bukan itu)
tetapi masih berada di depanmu”. Dan manakala ditampakkan keindahan alam
semesta (yang menarik hati untuk condong kepadanya, maka hakikatnya
akan menyeru, “Sesungguhnya aku ini adalah fitnah oleh karena itu
janganlah engkau kufur”.
Orang
yang menempuh perjalanan menuju Alloh akan ditampakkan di tengah
perjalanannya berbagai cayaha dan rahasia-rahasia. Apabila timbul
keinginan untuk berhenti pada penampakan-penampakan itu, dimana ia
berkeyakinan bahwa ia telah sampai pada tujuan dan ma’rifah, niscaya
akan ada seruan yang lembut (hatif) dari alam hakikat, “sesungguhnya
sesuatu yang engkau cari masih berada di depanmu, oleh karena itu
bersungguh-sungguhlah dalam berjalan dan jangan berhenti”. Dan manakala
diperlihatkan keelokan dunia dan alam semesta beserta kecantikannya
sehingga membuat hati condong dan tertarik kepadanya, niscaya ia akan
dipanggil dari alam hakikat, “sesungguhya aku adalah fitnah maka
janganlah engkau kufur dan pejamkanlah matamu dari semua itu dan
janganlah engkau berpaling kepadanya, dan abadikan suluk
(perjalananmu)”.
Ketahuilah
sesungguhnya apabila engkau masih memiliki hasrat dan keinginan selain
Alloh berarti engkau masih dalam perjalanan yang jauh dan belum sampai
tujuan. Jika engkau membersihkan segala keinginanmu, niscaya telah
sampailah engkau. Alangkah sesuainya apa yang disampaikan oleh Abul
Hasan At-Tustari mengenai hal di atas :
Dan janganlah engkau menoleh kepada yang lain dalam perjalananmu
Karena sesungguhnya segala sesuatu selain Alloh akan berubah
Maka jadikanlah dzikir kepada-Nya sebagai perisai
Pada
kesempatan lain dikatakan,” Ingatlah jika engkau ingin mendapatkan
bagian dari apa yang diperoleh para kekasih Alloh, wajib bagi kamu untuk
meninggalkan manusia kecuali mereka yang dapat menunjukkanmu jalan
kepada Alloh baik dengan isyarah yang benar dan amal yang kokoh yang
tidak berlawanan dengan kitab dan sunah, dan berpalinglah dari dunia
secara keseluruhan. Dan janganlah kamu termasuk golongan orang yang
berpaling dari dunia akan tetapi mengharapkan sesuatu yang lain, akan
tetapi jadikanlah keberpalingan itu menuju penghambaan kepada Alloh SWT
yang memerintahkanmu untuk berpaling dari musuh-Nya. Apabila engkau
telah mendapatkan dua perkara ini (berpaling dari manusia dan zuhud atas
dunia) maka engkau akan teguh bersama Alloh dengan bermuraqabah
kepada-Nya, senantiasa bertaubat, beristighfar dan senantiasa kembali
kepada-Nya, tunduk dengan hukum-hukum-Nya, dan istiqamah
Adapun
penafsiran masalah di atas yaitu, bahwa engkau berdiri sebagai hamba
Alloh dan selalu mengawasi hatimu agar hatimu tidak melihat sesuatu di
dunai ini selain Dia. Apabila datang di hatimu sesuatu selain Dia, maka
akan ada seruan kebenaran (hatif yang haq) yang berkata, “Sesungguhnya
engkau telah buta dari jalan kebenaran. Bagaimana engkau berdiri
dihadapan Alloh dengan keadaan seperti itu sementara engkau telah pula
mendengarkan firman-Nya ,” Dan sesungguhnya Alloh mengawasi segala
sesuatu”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar